Senin, 03 Desember 2012

POSE Guide FOR INDONESIAN WEDDING

Tidak seperti halnya memotret MODEL PROFESIONAL yang sudah mahir ber pose dan bergaya, sehingga fotografer tinggalah berkonsentrasi pada komposisi dan moment pemotretan. Memotret Pernikahan khususnya saat sesi STUDIO merupakan pekerjaan kompleks.

Mempelai ( Bride & Groom ) sebagai objek foto BUKANLAH MODEL Profesional yang  bisa dengan ahlinya berpose sendiri pada saat difoto, karena itulah kemampuan Pose Directing seorang fotografer wedding mutlak diperlukan.

Pada saat era fotografi film.....pose pengantin untuk sesi studio cenderung didominasi dengan gaya formal yang cenderung kaku dan pakem. Begitu memasuki era digitalisasi fotografi Pose kreatif berkembang demikian pesat, mungkin ini berkaitan dengan metode pemotretan yang tidak lagi dibatasi frame roll film.

Kreatifitas gaya ( gaya kreatif ) mungkin juga berkaitan erat dengan finishing akhir penyajian album wedding yang sudah bergerak ke arah trend OLAH GRAFIS dimana mengawinkan antara Seni Fotografi dan Desain Grafis. Pada Era ini gaya Formal yang cenderung kaku hanya sebagai pemenuhan untuk kebutuhan cetak pembesaran, selebihnya gaya kreatif yang disajikan dalam bentuk Wedding Book / Digital colage album.

Dalam postingan kali ini saya mau berbagi  beberapa gaya wedding kreatif untuk memenuhi reques beberapa rekan sesama fotografer wedding yang sering mengeluh mengalami kebuntuan dalam mendirect mempelai melakukan gaya kreatif. Semoga membantu.








Rabu, 01 Februari 2012

FORMAT LANSECAPE UNTUK PRA WEDDING

Tampilan display untuk foto pra wedding dapat tampil dalam berbagai format cetakan beragam.


Format foto lansecape masih jarang dipilih, padahal jika dikonsep dengan baki dapat tampil unik dan eklusif, eksklusif karena jarang yang menggunakanya.


Kal iini saya mencoba menampilkan foto lansecape yang dioleah dengan metode stiching / penyambungan bebarapa frame menjadi satu. Jadi sebenarnya ini foto yang frame by frame diambil dalam format proporsional  seseuai frame kamera, jadi efek lansecapenya sendiri diperoleh melalui olah digital.


Gunakan fasilitas Automate Fhotomerge pada photoshop atau bisa menggunakan software khusus seperti Cannon foto stiching, atau bisa juga gunakan editin manual dengan metode layering pada photoshop.


   
Foto Diatas diambil frame by frame dalam format biasa selanjutnya digabung dalam photoshop membentuk sequens yang selanjutnya di croping memanjang horizontal / lansecape.



Foto kedua diambil dalam dua frame yang digabung secara mirroring.......pada gambar ini kuncinya adalah kehalusan dalam perpotongan kedua foto tersebut.....Selamat bereksperimen.......

Rabu, 22 Desember 2010

MENGGUINAKAN PLUG-IN PHOTOSHOP ( SERI I dari beberapa seri yang direncanakan )

Menggunakan kamera DSLR  sekalipun, terkadang kita mendapatkan hasil  pemotretan yang tidak sesuai dengan harapan. Terlebih penggunaan kamera kelas entry  dengan features terbatas . Oleh karenanya penggunaan digital editing mutlak untuk menghasilan foto yang bagus.

Di era digital ini hampir semua orang bisa memotret, tetapi memotret dengan hasil akhir yang bagus adalah tugas seorang fotografer. Penguasaan kamera dengan segala featuresnya mutlak diperlukan plus menguasai teknik editing digital dengan menguasai berbagai software editing foto.
Kali ini saya menuliskan trik menggunakan sebuah software Plug-in bernama  XERO-BAD DREAM-XL, Karena sifatnya Plug-in maka software dengan ekstensi  8Bf ( Umumnya plug-in Photoshop berekstensi 8BF )memerlukan sebuah host software yaitu Photoshop sebuah software yang wajib dikuasai para fotografer. Sebenarnya Filter XERO ini memiliki puluhan sub filter yang unik unik dan menakjubkan bagi mereka yang kreatif, tapi saya tertarik dengan satu sub filternya yaitu yang bernama BAD DREAM, tak seseram namanya filter ini mampu menghidupkan foto flat menjadi lebih berdimensi, memperbaiki tone warna dan memberi efek lembut.
Setelah Folder XERO Clasic di ekstrak, pilih file bernama Bad Dream.8bf, klik kanan ,copy file ini kemudian masuk ke folder Program File/Adobe/Photoshopcs3/plug-in/Filter, kemudian klik kanan pastekan di folder filter ini. Selanjutnya filter akan terdeteksi di Photoshop. Saya menggunakan photoshop Cs3, saya tidak menjamin filter ini dapat bekerja di Ps7 saya belum pernah mencobanya. Tetapi sudah pasti bisa digunakan pada versi Ps Cs keatas…
Bukalah hasil potretan yang akan kita koreksi di Photoshop, lalu pilih filter Xero Bad Dream, setelah filter terbuka, intinya kita hanya mengatur parameter sesuai dengan keinginan dan kebutuhan kita.


Parameter yang dapat dirubah meliputi:
1.Nightmarishness; terdiri atas Softness untuk member efek lembut, hati-hati dengan parameter ini semakin besar nilainya gambar akan semakin lembut tapi mengurangi detil, lakukan secukupnya. Paramenter selanjutnya adalah Strengh, merupakan parameter utama yang akan memberikan dimensi dan kepekatan warna, lakukan juga secukupnya jika terlalu besar memang akan menghasilkan gambar dengan kesan “mimpi serem”.
2.Chanel Tuning, silahkan atur sendiri warna sesuai selera
3.Compensation atas eksposure, contrast dan Saturasi. Eksposure bisa digunakan mengatur gelap terang foto anda yang merupakan simulasi dari ISO,Bukaan rana dan speed pada pemotretan. Contast mungkin anda semua mengerti maksudnya sedangkan saturasi lebih untuk mengatur kepekatan dan kepadatan warna.


Sembari mengatur parameter anda bisa lihat hasilnya pada previewnya, setelah cocok tinggal klik OK. Setelah kembali ke photoshop bisa langsung anda simpan atau bisa divariasikan dengan filter Pug-in Lain. Silahkan rajin rajin anda kunjungi Blog ini, siapa tahu anda menemukan tema filter yang sesuai dengan harapan anda. [ Posting ini Didedikasikan khusus buat My favorit friend Cantik Putri/Bulan Dary yang sedang rajin berjuang untuk menjadi Photografer handal…BRA….Voooooo]

Rabu, 24 November 2010

EKSPERIMENT FOTO INFRA RED ( IR ) DENGAN SOFTWARE


[Revisi] 
Belakangan muncul trend baru menyajikan keindahan foto dalam format IR. Pada era Analog foto IR hanya dapat disajikan dalam foto BW ( hitam putih ) dengan menggunakan jenis film IR khusus yang hanya diedarkan secara terbatas untuk para hobbyist dan fotografer professional. Sedangkan untuk mendapatkan tampilan foto dengan nuansa warna yang berbeda dari warna natural dalam format berwarna dilakukan melalui teknik cross processing, yaitu proses  pengembangan film dengan menggunkan pengembang secara silang dimana untuk film negative warna diproses menggunakan pengembang film positif warna ( slide ) atau sebaliknya. Teknik lain yang lebih  praktis bisa dilakukan dengan menggunakan film warna yang telah lama melewati masa daluwarsa…..film yang secara normal telah masuk kategori film rusak. Namun kedua teknik tadi tidak menghasilkan gambar IR yang sesungguhnya dan hasilnya tidak seindah foto IR yang sebenarnya.

 Diera digital foto IR bisa diambil dengan menggunakan kamera Digital yang telah menjalani modifikasi pada sensor gambarnya, atau biasanya kalangan fotografer menyebutnya dengan istilah “dioprek”. Kamera yang telah dioprek tentu saja sudah tidak bisa digunakan untuk merekan gambar dalam warna yang normal. Ada banyak jenis oprekan untuk foto IR ini yang memang bagi penggemar seni fotografi diakui mampu merekam gambar dengan corak warna yang indah dan wah. Namun demikian untuk menghasilkan foto IR yang bagus tidak hanya dibutuhkan penguasaan teknik fotografi tapi juga diperlukan alat yang cukup mahal.

 Pada tulisan ini saya mencoba berbagi teknk pembuatan foto IR dengan software. Jadi foto ini sepenuhnya diambil secara normal dengan kamera normal dan tehnik pengambilan yang normal normal saja. Efek IR pada foto contok 100% dihasilkan dengan software. Dan pastinya murah meriaaah……..
Foto foto contoh diambil dengan menggunakan kamera Cannon 450D dan Nikon D45, sedangkan software yang diterlukan adalah :
1.       Photoshop All Version
2.       Nik Color Efect Pro 3
3.       Filter Xero Bad Dream ( Plug-in)
4.       Filter Virtual Photografer ( Plug-In)
5.       Swap channel Action
6.       Daya Imajinasi, kreativitas dan kesabaran



Tentu saja tidak semua foto dapat diolah teknik yang sama, dan tentu
saja hukum yang berlaku disini adalah hasil yang tidak bisa diprediksi.
Untuk menghasilkan foto diatas teknik yang saya gunakan adalah teknik Layering ,Masking dan blending. Jadi buat yang belum menguasai Layering ,Masking dan blending baiknya belajar dulu teknik teknik tadi.
SELAMAT MENCOBA DAN BEREKSPERIMENT

Jumat, 19 November 2010

MEMILIH WARNA UNTUK DESAIN KOLASE

Warna dapat memberikan kesan tertentu di dalam suatu desain. Begitu hebatnya kekuatan warna, sehingga bisa memberikan efek psikologis kepada semua orang yang melihatnya. Kali ini kita akan membahas kesan psikologi warna di dalam desain grafis untuk foto kolase so…tentu saja ini akan berkaitan erat dengan fotografi. Dunia fotografi belakangan mengarah pada trend mengawinkan foto dengan design grafis sebagai bentuk penyajian akhirnya.
Warna sebagai elemen grafis biasanya digunakan untuk memberikan kesan, karakter / watak pada suatu rancangan grafis. Pun demikian dengan foto kolase, pemilihan warna yang tepat akan menentukan karakter sebuah album foto.
Pemilian warna untuk design kolase biasanya mengacu pada tema foto, pada foto pernikahan misalnya terdapat bermacam tema pernikahan sehingga pemiliahn warna akan mengacu pada warna – warna yang diusung dari sebuah konsep tema pernikahan.
Berikut adalah Panduan pemilhan warna guna mendukung atau memperkuat bahkan memberikan kesan kuat sesuai tema sebuah rangkaian foto.
Adapun hukum yang berlaku selanjutnya adalah “Memilih warna agar sebuah album foto kolase menjadi Eye Catching / Enak dipandang mata”
1. PUTIH  adalah warna yang murni, tidak ada campuran apapun. Makanya sering di anggap sebagai warna yang menimbulkan efek suci dan bersih. Ketika kita ingin membuat desain yang simple dan minimalis, menggunakan warna putih adalah langkah yang tepat (walaupun bukan cara satu-satunya)
2. HITAM  adalah warna yang gelap, suram, menakutkan tetapi elegan. Saya merasa elemen apapun jika di taruh di atas background hitam akan terasa lebih bagus (misalnya, pada waktu menampilkan foto, portfolio atau produk).


 3. MERAH dan Spektrum turunanya, adalah warna yang kuat sekaligus hangat. Biasanya di gunakan untuk memberikan efek psikologi ‘panas’ , ‘berani’ , ‘marah’ dan ‘berteriak’. Beberapa studi juga mengindentifikasi merah sebagai warna yang sexy.
Di dalam desain, kita bisa menggunakan warna merah sebagai aksen karena sifatnya yang kuat. Misalnya, foto hitam putih di berikan aksen warna merah sedikit saja sudah bisa membuat foto tersebut menjadi terlihat berbeda.
4. HIJAU dan spectrum turunanya  adalah warna yang tenang karena biasanya di kaitkan dengan lingkungan dan alam. Di dalam desain, kita bisa menggunakan warna hijau untuk memberikan kesan segar. Dan dengan mudah kita bisa memberikan nuansa membumi dengan kombinasi warna hijau dan coklat gelap.
Warna merah dan hijau merupakan dua spectrum warna yang bertentangan dari efek psikologis yang dihasilkan, maka berhati hati dalam meng-kombine dua warna ini ibaratnya mengkombinasi aliran music rock dengan music klasik……
5. BIRU dan spectrum turunanya  adalah warna favorit para pria dan termasuk warna yang ‘dingin’. Kalau di dunia desain, biru sering di sebut “warna corporate” karena hampir semua perusahaan menggunakan warna biru sebagai warna utamanya. Tidak heran memang, karena biru merupakan warna yang termasuk tenang  dan bersifat penyendiri. Efek lain warna biru adalah sering di anggap sebagai warna yang sedih (langit biru di malam hari?)..
5. KUNING dang spectrum turunanya  adalah warna yang ceria, funky menyenangkan dan menurut saya sedikit ‘melompat-lompat’. Tidak heran warna kuning identik dengan mainan anak-anak. Kuning juga biasanya di gunakan untuk mendapatkan perhatian dari orang yang melihat desain kita.
Karena begitu kuatnya warna kuning ini, seringkali di gunakan untuk mendapatkan perhatian orang. Ingat rambu lalu lintas yang memberikan tanda bahaya? Semua di dominasi warna kuning atau merah.
7.UNGU dan spectrum turunanya  warna yang memberikan kesan spiritual, kekayaan dan kebijaksanaan. Ungu juga warna yang unik karena sangat jarang kita lihat di alam. Dengan menggunakan warna ungu kita bisa memberikan kesan unik pada desain kita, baik kita menggunakan secara dominan atau hanya sebagai aksen saja. Kelemahannya adalah sangat susah di padukan dengan warna lain, kita harus ekstra memikirkan warna yang cocok bersanding dengan warna ungu
8. COKLAT dan spectrum turunanya  adalah warna bumi, memberikan kesan hangat, nyaman dan aman. Namun selain itu, coklat juga memberikan kesan ’sophisticated’ / rumit karena dekat dengan warna emas. Bisa di bayangkan kesan ‘mahal’ desain dengan kombinasi warna hitam dan coklat muda? Dan tidak lupa, coklat juga bisa memberikan nuansa ‘dapat di andalkan’ dan ‘kuat’.
9. ORANYE dan spectrum turunanya adalah hasil peleburan merah dan kuning, sehingga efek yang di hasilkan masih tetap sama, yaitu ‘kuat’ dan ‘hangat’. Dari sisi psikologis sebenarnya warna oranye memberikan kesan tidak nyaman, dan sedikit gaduh. Mungkin karena sebab itulah warna ini paling banyak di pakai untuk menarik perhatian orang, Untuk menjinakan kegaduhan oranye gunakan sebagai aksen dengan paduan warna hitam…
10.MERAH MUDA  adalah warna yang feminin, kalau menggunakan warna ini pasti kamu berurusan dengan sesuatu yang bersifat kewanitaan. Efek cinta romantis juga bisa timbul dari warna merah muda ini, agak sedikit berbeda dengan warna merah yang lebih menggambarkan ‘gairah yang berani’.
Tetapi banyak juga desainer yang berani menggunakan warna merah muda ini dengan terang-terangan. Misalnya dengan kombinasi hitam dan merah muda sebuah desain bisa menjadi terlihat unik
Berbeda dengan desain web maupun desain produk, Pada desain kolase biasanya terdapat lebih dari satu warna bisa jadi malah banyak warna, so desain kolase kebanyakan merupakan padu padan warna warna diatas, maka prinsip “eye catching” mutlak diterapkan, sebab selera terhadap warna tidak bisa dipakai sebagai patokan dalam mendesain, sebab selera merupakan nilai subjektif personal.

Selasa, 27 Juli 2010

FOTO KONSEP DENGAN BACKDROP UNTUK PRA WEDDING
Untuk menggabungkan dua atau lebih image menjadi sebuah image yang indah dan realistic tidak hanya dibutuhkan kemampuan potong tempel pada mage editor seperti photoshop, photo paint , GIMP dan sebagainya.
Berikut ini beberapa TIP dalam penggabungan image
1. Buatlah dahulu foto utama dengan konsep yang terencana
2. Pilih image backdrop dengan resolusi terbaik mendekati kualitas image utama
3. Gunakan teknik seleksi sesuai dengan kebutuhan dengan penuh kesabaran dan ketelitian
4. Enggel pengambilan foto utama dan backdrop haruslah sama, jika foto utama diambil dengan posisi camera rendah maka cari image backdrop yang diambil dengan sudut yang sama sehingga kedua image bisa menyatu dengan realistic. Jangan sayang memotong foto utama jika memang perspektif menuntut untuk itu.
5. Koreksi foto agar saturasi, kecerahan, dan tonal warna menyatu.
6. Perhatikan perspektif dalam penempatan foto utama terhadap backdrop image
7. Perhatikan perspektif
8. Perhatikan Perspektif
9. Perhatikan Perspektif………( Perspektif dapat di Kontrol dengan membuat garis imajiner berupa diagonal dan garis vertical dan Horizonal yang membagi 9 bidang sama besar persis seperti pelajaran menggambar SD )
Pada gambar contoh adalah hasil pemotretan terkonsep seorang klien saya yang meminta untuk dibuatkan backdropnya.

Selasa, 19 Januari 2010

RUMUS SEDERHANA PADA PEMOTRETAN

Beberapa kali mencoba memotret di luar ruangan dengan cuaca yang sering berubah kadang-kadang bikin kita ilfil, tapi kalau boleh berandai-andai apa yang terjadi seandainya teknologi mutakhir yang sangat memanjakan anda tiba-tiba kacau?
tentu anda akan kembali bertumpu kepada pengetahuan dasar rekayasa agar tetap bisa bekerja dengan alat dan cara yang benar.



Demikian pula halnya fotografi digital yang bertumpu kepada beberapa rumus saat memakai teknologi kamera SLR film. Ingin tahu apa yang bisa bekerja pada kamera film namun bisa diterapkan pada kamera digital?


  1. Cerah, gunakan rumus 16; dasar eksposur untuk beberapa pengambilan gambar pada hari yang cerah adalah f/16 pada ISO tertentu, biasanya f/6 pada kecepatan rana 1/100 dipakai ISO/ASA 100, dari sini anda bisa atur untuk f/22 pada pemotretan di pantai ( atau gurun) dan f/11 untuk siang yang mendung.
  2. Malam gunakan rumus 11, 8, 5.6; ada beberapa aturan yang berbeda saat memotret saat ada malam hari, umumnya f/11 pada ISO terset saat bulan purnama. Pada bulan separuh gunakan kecepatan shutter f/8 dan saat bulan seperempat gunakan f/5.6.
  3. Rumus kamera goyang; kecepatan shutter paling lambat saat anda memegang kamera biasanya adalah lebih dari seper dari panjang fokal yang anda gunakan, missal bila anda memakai lensa 50mm, bidik dengan 1/60 detik atau lebih cepat. Kurang cahaya? Gunakan lampu kilat, tripod, penyangga apapun agar kamera tetap berdiri tegak. Bila shutter lambat, kamera akan cenderung goyang yang artinya anda akan mempoeroleh hasil gambar yang kurang tajam atau bahkan blur.
  4. Anatomi Gray card; Metering dari 18 persen dari gray card netral (neutral gray card) adalah cara yang baik untuk mendapatkan nilai midtone yang akan memberi anda berbagai eksposure dari scene yang berbeda. lantas gimana kalau kelupaan bawa Gray card? cukup buka lebar tangan anda menghadap asal sinar, biarkan terbaca buka satu stop dan potretlah, tentu beberapa warna kulit yang berbeda akan menghasilkan nilai f-stop yang berbeda.
  5. Depth of field atau DOF; ketika memfokuskan kepada subyek yang dalam, fokuskan pada sebuah titik kurang lebih sepertiga untuk memaksimalkan DOF. Karena daerah DOF (DOF zone) berada dibelakang dari titik lebih kurang tiga kali lebih dalam dari daerah DOF (DOF zone) didepannya. Ini akan berjalan baik untuk semua aperture dan panjang fokal, tetapi pada aperture yang lebih kecil dan panjang fokal yang pendek serta jarak potret yang lebih jauh akan memperbesar daerah DOF-nya.
  6. Rumus Cetak Digital; cara menghitung besar cetakan foto digital dengan memakai kamera digital, anda cukup sisi vertical dan horizontal pixel dengan angka 200, untuk gambar yang lebih tajam seperti catalog atau kualitas cetak untuk pameran, bagi bilangan pixel tersebut dengan 250.
  7. Rumus exposure; ada anjuran kuno “ekspos pada sisi terang, maka sisi (gelap) bayangan akan menyesuaikan”, hal ini bisa berjalan pada slide film maupun digital, namun pada negative fil terutama yang berwarna lebih baik anda over-eksposkan 1 stop.
  8. Rumus tentang lampu kilat (flashlight / blitz ); saaat memakai unit lampu flash otomatis yang tidak mempunyai rasio / perbandingan auto flash-fill, set ISO-nya flash pada dua kali ISO yang anda pakai, ukur meter, pilih sebuah f-stop kemudian set aperture autoflash pada f-stop yang sama dan bidik. Hasil rasionya 2:1 flash-fill akan menghasilkan bayangan satu stop lebih gelap dari subyek utama.
  9. Rumus Jarak lampu kilat (flashlight / blitz ); ingin tahu seberapa banyak jarak ekstra lampu flash pada ISO yang lebih cepat? rumusnya adalah: lipat dua kali jarak, empat kalinya kecepatan. Sebagai contah kalau lampu flash anda bekerja baik pada jarak 6 meter pada ISO 100 (baik pada kamera film maupun kamera digital), maka lampu flash akan mampu bekerja dengan baik pada 12 meter pada ISO 400.
  10. Rumus resolusi Megapixel; untuk melipatgandakan resolusi dalam digital kamera anda, anda harus mengkalikan empat bukan dua, mengapa? Karena angka pixel pada sisi vertical dan horizontal harus dilipat-duakan menjadi lipat dua dari sensor gambar.
  11. Rumus action-stopping; untuk memperoleh action-stop frame yang tegak lurus dengan dengan sumbu lensa, anda membutuhkan shutter speeds 2 stop lebih cepat dari action moving yang melaju mendekat atau menjauh dari anda. Untuk action-moving pada sudut 45 derajat dari sumbu lensa anda bisa memakai cukup satu stop lebih lambat. Misalkan: jika ada orang berlari menuju anda dengan kecepatan moderat yang biasanya dapat dihentikan pada 1/125 detik, maka anda membutuhkan shutter speed 1/500 detik untuk subyek yang melintas menjauh atau mendekat dri lensa dan shutter speed 1/250detik bila dia berlari pada arah miring 45 derajat. 
  12. Rumus matahari terbenam; untuk mendapatkan gambar sunset terekspos, ukurlah (metering) langsung keatas matahari (jangan langsung ke matahari). Jika anda ingin gambar pemandangan ini tampak diambil setengah jam kemudian, tinggal kurangi satu exposure compensation-nya.

Senin, 18 Januari 2010

FULL FRAME Menjangkau Sudut Pandang Lebih Luas

FULL FRAME Menjangkau Sudut Pandang Lebih Luas


Saat kamera fotografi mulai masuk ke dunia digital pada akhir tahun 80-an, para pelaku produksi hanya berpikir bagaimana mengganti film dengan sensor digital saja. Dengan kata lain, fotografi digital pada awalnya hanyalah ”memindahkan” proses rekaman dengan film seluloid ke proses rekam dengan data digital.

Seperti kita lihat di pasaran, fotografi era film telah mengangkat format 135 yang diciptakan perusahaan Leica pada awal tahun 30-an menjadi sangat populer. Sampai berakhirnya era fotografi film, bisa dikatakan 95 persen film yang dipakai adalah film format 135 yang ukuran per gambarnya adalah 36 mm x 24 mm.

Maka, saat fotografi digital mulai tercipta, angan-angan para produser adalah membuat sensor digital yang ukurannya persis dengan frame 135, yaitu 36 mm x 24 mm itu.

Inilah awal segala kekusutan dalam dunia fotografi digital. Pada awalnya, membuat sensor digital sangatlah sulit dan mahal. Tidak bisa tidak, akhirnya sensor digital yang harganya bisa terjangkau pembeli ukurannya lebih kecil daripada 36 mm x 24 mm. Yang terjadi kemudian adalah lensa-lensa pada era film menjadi ”lebih panjang” pada era digital karena mengecilnya bidang rekam itu.

Demikianlah awal fotografi digital diwarnai dengan keinginan manusia untuk menciptakan sensor digital persis seukuran 36 mm x 24 mm, agar proses memotret pada era digital persis sama dengan era film. Sensor yang ukurannya persis sama dengan frame 135 inilah yang disebut dengan istilah full frame (FF) atau bidang penuh.

Kekusutan dalam dunia digital timbul karena FF dianggap terbaik. FF dianggap sebagai tujuan akhir penciptaan kamera digital. Padahal, benarkah hanya FF yang bisa menjawab segala kebutuhan fotografi manusia modern?

FF, DX, dan ”four thirds”

Kamera digital pertama yang FF adalah Contax N dengan kemampuan rekam 6 megapiksel, dibuat pada akhir tahun 2000 dan dipasarkan awal 2002. Sayang, kamera ini tidak populer karena lensanya bukanlah lensa yang sistemnya banyak dipakai orang. Harganya pun cukup mahal, yaitu sekitar 7.000 dollar AS (sekitar Rp 65 juta) body only.


Beberapa bulan setelah Contax N muncul di pasaran awal tahun 2002, perusahaan Canon mengeluarkan kamera EOS 1 Ds yang FF dengan kemampuan rekam 8 megapiksel. Ini adalah kamera FF yang sangat menghebohkan waktu itu karena harganya, walau mahal (juga sekitar Rp 60 juta), masih masuk akal untuk dimiliki kaum profesional. Juga, kamera ini didukung deret lensa yang sudah sangat banyak beredar di pasaran.

Kemunculan EOS 1 Ds melambungkan Canon yang selama era film bisa dikatakan berada sedikit di bawah bayang-bayang Nikon. Di sisi lain, Nikon dan beberapa perusahaan kamera lain bertahan dengan sensor yang non-FF. Canon pun, walau punya EOS 1 Ds yang FF, tetap memproduksi kamera-kamera lain yang non-FF. Kamera non-FF ini sering dikenal dengan istilah kamera dengan crop factor.

Karena sensor non-FF membuat lensa seakan memanjang, Nikon lalu menciptakan sistem lensa DX yang adaptif terhadap sensor yang ukurannya lebih kecil daripada 36 mm x 24 mm ini. Lensa DX yang dibuat Nikon, di sisi sebaliknya, tidak bisa dipakai di kamera film karena memang dirancang untuk memproyeksikan gambar ke bidang kecil.

Pada jalur yang lain, Katsuhiro Takada, peneliti pada perusahaan Olympus, tahun 1999 memikirkan sebuah sistem sensor kamera digital yang optimum. Menurut Takada, tidaklah harus kamera digital selalu mengacu pada kamera film.

Dari penelitiannya, Takada bersama tim lalu menelurkan sebuah sensor digital berukuran 17 mm x 13,4 mm yang dikemas dalam sistem bernama four thirds akibat perbandingan ukuran panjang dan lebar sensornya memang empat berbanding tiga.

Demikianlah, sistem four thirds lalu meramaikan pasaran yang sudah diisi format FF dan DX. Sistem four thirds diusung empat perusahaan besar, yaitu Olympus, Panasonic, Leica dan Sigma.

Sistem four thirds membuat kamera menjadi mungil dan juga lensanya jauh lebih kecil daripada lensa-lensa FF.

Kebangkitan FF

Seperti telah disinggung di awal tulisan, sistem FF dulu adalah impian. Kini, FF relatif menjadi hal yang mudah diraih karena harga sensor makin murah dan manusia makin mudah membuat sensor-sensor berukuran besar.


Nikon secara mengejutkan pada akhir tahun 2007 meluncurkan kamera FF-nya yang pertama, Nikon D3. Beberapa pekan dari Agustus 2008, Nikon juga akan meluncurkan D700, kamera kelas semiprofesional yang juga FF.

Saat ini pula perusahaan Sony akan meluncurkan kamera A900 yang juga FF. Apakah ini kebangkitan era FF?

Mungkin benar. Memang, keinginan manusia untuk memotret dengan nuansa persis seperti saat memakai film masih terasa sampai saat ini.

Akan tetapi, pada jalur lain, perkembangan sistem four thirds ternyata juga tidak berhenti. Keunggulan sensor berukuran kecil yang membuat ukuran lensa bisa diperkecil ternyata masih bisa dikembangkan.

Sistem yang dinamai micro four thirds tidak lama lagi akan merambah pasaran. Sistem ini adalah sistem kamera digital four thirds yang diperkecil dengan memperpendek jarak antara bagian belakang lensa dan bidang sensor. Pemendekan jarak ini tentu diikuti dengan harus dihilangkannya cermin reflex.

Kamera dengan sistem micro four thirds (MFT) bukanlah SLR lagi sebab pemotret membidik lewat jendela paralax selayaknya kamera view finder. Kamera MFT bisa berukuran kecil karena pemendekan jarak (lihat gambar B) di bagian depannya. Sistem MFT bisa memakai lensa-lensa four thirds biasa dengan bantuan sebuah adapter.

Canon, Nikon, Sony, serta diikuti Pentax dan Samsung dalam waktu dekat akan mengusung FF di pasar bebas. Sementara di sisi lain, sistem MTF juga tampaknya ditunggu penggemar sistem four thirds.

Kapan perang ini berakhir? Entahlah. Para pemakailah yang akan membuktikan antara FF dan MFT, mana yang lebih memudahkan kerja fotografi mereka

Job List wajib untuk Foto Wedding

Ini daftar take foto yang harus diambil buat foto kawinan pada umumnya..
aku susun berdasarkan pengalaman. biasanya list ini aku kasih ke fotografer freelance yang suka ngebantuin kalau aku motret wedding.
kalau ada yang kurang mungkin bisa dibantu melengkapi..
salam



LIST PHOTO WAJIB UNTUK DOKUMENTASI WEDDING

SEBELUM PENGANTIN HADIR
AKAD/PEMBERKATAN/RESEPSI

1.Ruangan
Pintu Masuk
Nama Gedung/Mesjid/Gereja
Suasana Ruangan
Ruangan Keseluruhan
Suasana Tamu
Suasana Saudara2

2.Dekorasi
Pelaminan Kosong
Bunga-Bunga
Pernak-Pernik Hiasan Ruangan
Meja Penerima Tamu
Souvenir
Untuk Akad : Meja Ijab Kabul
Untuk Gereja : Lilin, Alkitab, Altar,Salib
Karangan Bunga Ucapan Selamat

3.Makanan
Susunan Makanan
Gelas berisi Minuman warna warni
Stand-Stand Makanan
PENTING : INISIAL ES
Note : Perhatikan WB & Lighting

----------------------------------------------------
MAKE UP PENGANTIN



1.Perempuan
Sebelum Di make Up
Make Up Mata, bibir dsb (per-bagian)
Ekspresi keluarga yang ada disekitar
Baju Pengantin
Alat-Alat Make Up
Penata Rias
Pengantin Selesai di make up + POSE

2.Pria
Sebelum Di make Up
Make Up Mata, bibir dsb (per-bagian)
Ekspresi keluarga yang ada disekitar
Baju Pengantin
Alat-Alat Make Up
Penata Rias
Pengantin Selesai di make up + POSE

3.Keluarga Orang Tua & Saudara-Saudara Dekat Ekspresi

Note: Ajak Pengantin bercanda,
keceriaan pengantin adalah nilai point lebih

-------------------------------------------------------------------------

AKAD NIKAH

1.Pengantin
Suasana Lokasi & dekorasi Ruangan
Mobil Pengantin Jika Ada
Pengantin Memasuki ruangan
Ekspresi Keluarga
Suasana Tamu
Ekspresi Pengantin Wanita saat bersyahadat
Ekspresi Pengantin Pria saat mengucap Ijab Kabul
Pengantin, Saksi dan Penghulu Tanda Tangani Buku nikah
Pengantin Sungkem/Sujud ke Orang Tua
Pengantin Pria Memberikan Maskawin
Pengantin Saling Memakaikan Cincin
Pengantin memperlihatkan Cincin Kawin
Photo Bersama Keluarga
Pengantin Memperlihatkan Buku nikah



2.keluarga
Pose Formil
ekspresi tangis/haru keluarga

3.Pembawa Acara/pengisi Acara
Pidato
Membawakan doa
Penghulu dan saksi
Terutama ketika tanda tangan buku nikah.

4.Tamu/Keluarga
Untuk Foto bersama - Pose Formil
Tamu Keseluruhan/berkeliling
Suasana Makan
Kumpulan teman dan kerabat.

Note : Untuk agama lain, ikuti acara secara keseluruhan secara detail
Ambil Foto Sebanyak-banyaknya untuk pilihan terbaik di album

Untuk Agama Kristen/di Gereja, Perbanyak Candid
Perhatikan Lighting, WB dan Pose Bersama ( JANGAN DISTORSI )
Jangan Gunakan Speed Rendah Usahakan foto FREEZE !
Foto bersama keluarga JANGAN ADA YANG MEREM!perhatikan baik2.
Foto bersama keluarga ambil setidaknya 2 kali untuk backup!

---------------------------------------------------------------------------

LIPUTAN RESEPSI

1.Pengantin
Mobil Pengantin Jika Ada
Pengantin Memasuki ruangan
Pengantin Pidato/Menyanyi/Dsb
Pengantin Melempar Bunga
Pengantin Bersalaman dengan tamu/ Suasana
Pengantin berjalan2
Pengantin makan/minum


Pengantin berpose Mesra Di Pelaminan

2.keluarga
Pose Formil
Candid Orang Tua pihak pria/wanita

3.Pembawa Acara/pengisi Acara
M.C
Penyanyi
pembuka jalan penganten (untuk adat)
Pengiring Penganten
Panitia-Panitia
Pidato, nyanyi dan sebagainya

4.Tamu/Keluarga
Untuk Foto bersama - Pose Formil
Tamu-Tamu Menyerbu makanan/antrian makanan
Tamu-Tamu mengobrol
Kumpulan Teman dan Kerabat

Note :
Ambil Foto Sebanyak-banyaknya untuk pilihan terbaik di album
Ikuti Acara Secara Keseluruhan
Perhatikan Lighting - WB -dan Pose Bersama ( JANGAN DISTORSI )
Jangan Gunakan Speed Rendah Usahakan foto FREEZE ! (terutama Lempar Bunga)
Foto bersama keluarga JANGAN ADA YANG MEREM!

----------------------------------------------------------------------------

CANDID

1.Pengantin
Ekspresi Pengantin Pria
Ekspresi Pengantin Wanita
Ekspresi bersama/mesra dsb
Ekspresi keluarga
Close Up Keluarga Inti

Note :
Ambil Foto Sebanyak-banyaknya untuk pilihan terbaik di album
Kejar Pengantin Sebisa Mungkin
Perhatikan Lighting - WB
Kejar Ekspresi Bahagia/Sedih dsb
Buat Foto dengan ART yang tinggi.

------------------------------------------------------------------------

MINI STUDIO

1.Pasangan Pengantin
Pose Sendiri-sendiri
Pose Formil
Pose Mesra
Pose Gaya/Funky

2.keluarga
Pose Formil

Note :
Harap mengarahkan gaya pengantin agar tampak ok!
Ambil Take Yang Banyak untuk back Up/pilihan terbaik di album
Perhatikan tata lampu jangan ada bayangan di background
-----------------------------------------------------------------------

VIDEO SHOOTING
Album foto merupakan storyboard dari Video dokumentasi
Kedetilan dan Kualitas Video terutama Kecerahan gambar sangat penting
Kamera Minimal MD-10000, MD-9000 pada cahaya under gambar pecah
JANGAN PERNAH BERANI2nya SHAKING APALAGI GEMPA BUMI!
JANGAN PERNAH PAKE AUTO WB. set WB manual. perubahan WB pada setting auto (�10 detik) sering mengganggu
Perhatikan posisi Lampu. Jangan Backlight.
Jangan bermain-main dengan pergerakan kamera.dokumentasi bukan video art! (kecuali pesanan khusus).

Untuk 2 Video Harap Saling memperhatikan Posisi rekannya agar editing lebih mudah!
Minta ucapan selamat dari tamu-tamu yang kelihatan akrab dengan pengantin/keluarga.
Minta Pesan dari Orang tua dua belah pihak

---------------------------------------------------------------

NOTE : List ini adalah untuk acara wedding standard.
untuk lebih detail minta rundown acara.
jika ada bentuk acara khusus list foto akan bertambah

Jumat, 15 Januari 2010


DASAR DASAR FOTOGRAFI 
Tulisan ini merupakan saduran dari artikel di photosecrets.com, aku menyukainya dan lebih suka membacanya dalam bahasa sendiri, dengan gaya sendiri. Awalnya aku publikasikan di thread forum, namun untuk kemaslahatan bersama aku pindahkan ke halaman artikel. Mudah-mudahan bermanfaat, khususnya bagiku dan pemula lainnya, dan bagi para senior yang fotonya tentu bagus-bagus, aku minta maaf, karena sebagian rahasia anda menjadi tidak rahasia lagi. Tetapi tentu saja, tanpa latihan dan usaha yang gigih, artikel ini hanya akan menjadi kisah nyata yang biasa kita baca di surat kabar.

Kita punya teman bernama fotografi, teman sempurna dalam berpergian, dinas ke daerah, ziarah, piknik, mudik atau mendaki bukit. Fotografi bikin kita percaya diri jelajahi tempat yang kita kunjungi, orang-orang yang kita jumpai; fotografi bikin perjalanan jadi lebih berarti, dan bersamanya kita nikmati asyiknya mencintai seni. Fotografi membuat kita lebih bersyukur atas anugerah penglihatan dan kesempatan melihat tanda-tanda keagungan Ilahi. Nikmat yang tak dapat diukur dan ditakar.

Fotografi menjadi alasan kuat untuk aktivitas kita, pergi mengunjungi berbagai tempat yang sebelumnya tak punya niat, pulang telat, membeli alat, dst. Hasrat membara untuk dapatkan bidikan yang mantap mendorong kita bersusah payah mengeksplore sebuah tempat hingga semak belukar, memutar-mutari apa yang akan kita ambil gambarnya, mencari-cari sudut pengambilan untuk menemukan keunikan dan keindahan yang tak terlupakan, kadang pencarian ini juga beresiko fatal jika tidak dilakukan dengan hati-hati dan perhitungan nalar.

Menemukan viewpoint terbaik adalah perisitiwa besar, jantung anda berdebar, lama mata anda menatapnya dengan berbinar, anda mungkin berpikir, apakah ini waktu yang tepat untuk mengambil gambar, anda mungkin akan mendirikan tenda dan menunggu moment terbaik dari waktu ke waktu, dari fajar hingga asar, dari Maret hingga Desember. Anda menjadi seorang yang ulet dan sabar.

Ketika anda menekan shutter release
, anda mengikat sebuah jalinan pribadi yang manis dengan tempat dan orang-orangnya. Anda di sana . Fotografi melindungi kenangan perjumpaan anda dengan apa yang ada di dalamnya. Lalu kita perlihatkan kepada yang lain tentang tempat dan suasana yang menarik di mana kita pernah di sana , pemandangan yang menakjubkan, orang-orang yang mengagumkan. Jiwa anda pun tergambar.

Gambar-gambar suka mempengaruhi pikiran kita, suka menggoda kita, memaksa kita untuk bermain di dalamnya atau berimajinasi dengannya. Foto-foto yang kita buat dapat mendorong orang lain untuk ingin mengalami sendiri keindahan atau keasyikan yang disajikan foto tersebut. Tentu saja, foto pemandangan yang indah dan model yang seksi akan membangkitkan keinginan dan imajinasi yang berbeda. Keinginan yang timbul tanpa sadar.

Siapa saja bisa menjadi anggota fotografer.net. Artinya siapa saja bisa memotret. Dengan tambahan pikiran kreatif dan usaha yang tak kenal surut, anda dapat menciptakan gambar hebat yang menunjukkan kreasi dan interpretasi anda terhadap apa yang anda lihat dan jepret. Memang kecepatan dan percepatan pencapaian tiap orang akan berbeda, satu bisa terkejar yang lain, tetapi tak apa itu wajar. Tak usah gusar.

Untungnya, bagus tak perlu mahal, foto bagus bisa dibuat dengan peralatan minimalis dan sedikit pengetahuan data teknis. Rahasianya adalah melihat secara artistik dan kritis. The art of seeing. Bisikanlah pertanyaan ini di dalam hati: Apa yang saya lihat, dan bagaimana saya melihatnya? Sebuah foto bagus punya kualitas yang menunjukkan keahlian, rasa seni, ketertarikan, dan kepribadian dari fotografernya. Maka kita bisa tahu foto bagus siapa. Tapi tak bisa tahu foto jelek siapa, tanya kenapa?

Apa yang Membuat Foto Bagus?
Foto bagus adalah foto yang berisi pesan. Pesan bisa berupa pernyataan (�Inilah Danau Toba�), kesan (�Suasana Senja di Danau Toba�), atau ungkapan emosi (�Jatuh Cinta di Danau Toba�). Pesan yang bagusadalah pesan yang jelas, tegas dan efektif. Tapi bagaimana?
Pesan butuh sebuah subjek. Tentang apa yang ingin anda sampaikan. Itu bisa saja berupa seorang yang anda kenal, pemandangan, atau bentuk-bentuk abstrak. Subjek adalah pusat POI dan biasanya ditempatkan di foreground. Lalu kita menyusun pesan dengan memasukkan bagian kedua, yakni context, seringkali berupa background. Context memberikan relevansi, keberadaan, lokasi subjek, atau minat lainnya. Pesan adalah kombinasi dua elemen � subjek dan context, foreground dan background � yang menceriterakan pesan tersebut.

Seperti pentingnya mengetahui apa saja yang perlu dimasukkan ke dalam pesan, kita juga perlu tahu apa yang tak perlu dimasukkan ke dalam pesan. Apasaja yang bukan bagian dari subject atau context dari pesan yang kita buat, maka itu hanyalah duri atau beling yang mengganggu, menggores-gores foto dan membuat pesan kita menjadi tidak jelas. Jadi kurangi bagian-bagian yang tidak relevan di sekitar POI � biasanya dengan beringsut lebih dekat ke arah subject, atau berpindah untuk mendapatkan viewpoint yang lebih baik � dan membuat bidikan yang jelas dan bersih. Seorang pelukis menciptakan seni dengan penambahan � menambahkan apa yang dia lukis � sementara fotografer menciptakan seni dengan pengurangan � mengurangi bagian-bagian yang tidak perlu.

Resep untuk sebuah foto yang bagus adalah:
"Sebuah latar depan, sebuah latar belakang, dan tidak ada yang lain."



Apa yang Membuat Foto Luar Biasa?

Foto luar biasa langsung memukau mata. Sementara pepatah bilang: picture may say a thousand words , maka foto luar biasa hanya mengatakan satu kata saja: �Wow!�

Foto luar biasa adalah karya seni. Ia merekam semangat dari subjek dan membangkitkan emosi. Bob Krist menyebutnya �The Spirit of Place.� Anda juga dapat menggunakan trik-trik gamblang untuk membuat terpesona pengunjung galeri foto anda. Mari kita lihat bagaimana caranya.

Sebuah gambar adalah sebuah taman bermain, terdapat tempat-tempat di mana mata kita mengembara dan mengamati, juga ruang di mana mata kita beristirahat dan relaks. Ketika kita pertama melihat sesuatu, kita bersikap untuk tidak terpengaruh. Mata kita lalu secara alami menemukan cahaya, area terang, dan mencari orang, biasanya pada mata dan mulutnya. Apakah kita tahu orang yang ada di dalam gambar? Apa yang mereka rasakan dan bagaimana hal tersebut berhubungan dengan kita? Apakah mereka tergambar memperhatikan pada sesuatu? Jika begitu, apakah kita mengenalinya (sebuah bangunan, sebuah landmark) dan seperti apa ia? Tentang apakah gambar tersebut? Apa subjek atau tujuan utamanya? Seberapa besar subjeknya? Kita menentukan skala dengan membandingkan elemen-elemen dengan sesuatu yang kita ketahui ukurannya, seperti orang, binatang, atau mobil. Sekali kita selesai mengamati orang dan elemen-elemen yang berkaitan, kita melanjutkan perhatian kita ke elemen-elemen yang lebih abstrak.

Pertama kita memperhatikan warna atau tone subjek. Merah membara, biru nan tenang, hijau natural, hitam mencekam. Lalu kita melihat bentuk. Kurva lembut, sudut kaku, garis-garis yang menyapu. Bagaimana cahaya mengenai subjek memberikan bayangan halus bentuk tiga dimensinya. Anda, sebagai fotografer, dapat memanipulasi ini semua dengan mencari terang dan gelap, menggeser intensitas dari tone dan hue. Bagaimana mata terseret ke dalam gambar?

Bentuk membimbing kita pada tekstur, bagaimana subjek terasa dalam sentuhan. Lembutkah ia, haluskah ia, keras atau kasar? Apakah memiliki karakter dan kehangatan? Cara elemen-elemen disejajarkan dan dipengaruhi oleh cahaya yang sama, membuat kita mempertimbangkan kualitas dan keterkaitan mereka. Keseimbangan menuntun mata kita dari satu elemen ke elemen yang lain, meneliti kesatuannya, kontras, dan detailnya, setiap item menambah keasyikan ke item berikutnya. Apa keterkaitan satu sama lain dari semuanya itu?

Sebagai seniman, anda dihadapkan pada pilihan yang akan mengungkap sense of the art anda. Komposisi secara keseluruhan, proporsi layout, penyajian elemen-elemen lain yang penting, anda dapat menentukan feature mana yang anda butuhkan, dan apa yang terbaik untuk menegaskan pesan anda.

Resep untuk foto luar biasa adalah:
�Pertimbangkan bagaimana elemen-elemen berkaitan secara keseluruhan�.



Apa yang Membuat Foto Eye-Catching?

Kembali kepada sifat eye-catching dari foto luar biasa, berikut rahasianya, 4 kunci saja: kesederhanaan, warna, cahaya dan kedalaman.

Kesederhanaan : Kesederhanaan dalam seni juga dikenal dengan sebutan visual economy , yakni mengeliminasi semua elemen atau detail yang tidak perlu yang tidak ada kontribusinya pada semangat komposisi secara keseluruhan.

Kesederhanaan dapat dicapai dengan beberapa cara:
  • kurangilah jumlah dan tipe objek yang akan dibidik
  • memotret lebih dekat pada subjek, atau zooming bila lensanya bisa di-zoom
  • anda bisa juga menghilangkan elemen-elemen yang tidak perlu melalui jalur photoshop

Warna : Untuk menciptakan dampak pada foto anda adalah dengan mencari corak warna yang menonjol. Merahnya bunga, birunya langit, kuningnya senja, atau hijaunya dedaunan. Sekali lagi, kesederhanaan adalah kunci � cobalah untuk mengurangi jumlah dan tipe warna dalam bidikan anda untuk lebih memberikan dampak. Secara umum, sebuah foto sebaiknya hanya memiliki satu subjek utama dan satu warna utama. Konsentrasikan hanya pada satu dari tiga warna primer: merah, biru atau kuning. Tiga warna dominan ini sangat baik diseimbangkan dengan warna-warna komplemennya, yaitu: merah dengan hijau, biru dengan oranye, dan kuning dengan ungu.
 Ada beberapa cara untuk menonjolkan warna, pertama adalah dengan menggunakan filter polarizer. Cara yang kedua dengan membatasi range gelap ke terang. Singkirkan area yang terlalu gelap atau terlalu terang dibandingkan dengan subjek utama anda. Cara ketiga dengan menggunakan slide film Velvia. Cara keempat: pilih waktu terbaik sesuai dengan maksud foto anda:

jam 5 : Fajar : warna pink, cahaya yang sangat halus dan kabut tipis untuk danau, sungai dan pemandangan.

jam 6 : Sunrise : Cahaya renyah, keemasan. Pas untuk subjek-subjek menghadap timur.

jam 10 � 14 : Tengah hari : tidak cocok untuk pemandangan dan motret orang, tetapi bagus untuk motret gedung-gedung dan monumen. Warna-warna bangunan dan detailnya terekam sangat baik.

jam 14 � 16 : Sore hari : Langit biru dengan polarizer.

jam 16 � 18 : Senja hari : Cahaya yang hangat, keemasan. Pas untuk subjek-subjek menghadap barat. Waktu terbaik untuk landscape dan orang, khususnya satu jam sebelum sunset.

jam 18 � 18.30 : Sunset : Langit yang indah, mulai 10 menit sebelum sunset sampai 10 menit sesudahnya.

jam 18.30 � 19.30 : Magrib : Foto malam yang indah, lampu-lampu sudah bernyalaan sedangkan langit masih nampak keunguan.

Cahaya : Pencahayaan yang baik seringkali menjadi kunci foto-foto juara. Penggunaan cahaya siang hari secara efektif dapat juga memperbaiki foto anda. Untuk mencapai foto seindah di �National Geographic�, fotolah ketika cahaya berwarna keemasan � muncul sesudah sunrise dan sebelum sunset, sering disebut �magic hours� di kalangan fotografer. Coba lihat lagi rincian dari waktu-waktu terbaik di atas.

Kedalaman : Sertakan rasa kedalaman pada foto anda. Kedalaman dapat dicapai dengan pengaturan DOF, penempatan elemen-elemen di dalam foto, dan pencahayaan.

Mudah-mudahan, dengan mengamalkan penjelasan-penjelasan yang ada di dalam artikel ini, aku dan rekan-rekan yang lain bisa membuat foto yang lebih baik. Aamien.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review